TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

DEKLARASI SANDRA: Politik dan Peran Anak Muda!

Banyuwangi- Wajah politik di Indonesia semakin banyak mengalami transformasi, mulai dari urusan keterlibatannya hingga pada soal cara menampilkan politik itu sendiri.

Politik yang mungkin lebih dekat dengan perihal citra, status sosial ataupun sesuatu yang dekat kaitannya dengan uang dan kekuasaan, rupanya di era kini (millenial) beranda-beranda media sosial banyak kita jumpai peran anak muda yang sangat sensitif untuk terlibat banyak di wilayah politik.

Dengan terus berjalannya era itu, tak jarang kelompok-kelompok kecil anak muda di arus bawah semakin menyatakan diri dengan turut terlibat lewat berbagai platform. Salah satunya, melalui Platform “Santri Indonesia Raya” atau yang mudah dikenal dengan sebutan SANDRA. SANDRA diinisiasi oleh sekumpulan anak muda di Banyuwangi. Tepatnya di Kecamatan Kaibaru. (16/02/24)

SANDRA merupakan sekumpulan anak muda yang memiliki sensitifitas terhadap politik. Tak hanya politik, SANDRA juga akan banyak mengisi ruang-ruang sosial dan kemanusiaan pada umumnya. Termasuk juga pada ruang pendidikan dan pemberdayaan.

“SANDRA tidak identik dengan siapapun. Kita milik masyarakat umum. Kita akan bergerak sesuai jargon kita; Bersama Untuk Berkarya.” Tutur Mamat, salah seorang anggota SANDRA.

Menurut Abdul Ghofur, S.H., yang merupakan Panglima SANDRA, Politik memang tidak dapat dilepaskan dari segala bentuk realitas hidup masyarakat. Sehingga anak muda menjadi dasar awal untuk memerankan dirinya untuk terlibat aktif.

“Sebagai ladasar dasar pula, tak jarang ditemui di masyarakat bawah yang kesulitan untuk menyalurkan aspirasinya. Ini pula yang sangat mendasari perlunya dibentuk ruang-ruang anak muda dalam upaya berperan serta dalam ruang politik.” Tutur Abdul Ghofur.

Diharapkan, melalui peran dan fungsi SANDRA ini, ada dampak baik bagi wajah politik dan realitas hajat hidup orang banyak.

“Segalanya harus dimulai dengan niat tulus, pelan-pelan tapi pasti. Sekecil apapun yang dapat kita berikan untuk masyarakat, itulah nilai ibadah untuk kita dalam upaya belajar untuk bermanfaat bagi yang lain.” Tambahnya.

Kata Abdul Ghofur, Hadirnya SANDRA ini mendapat respon baik di masyarakat, utamanya di kalangan anak muda. Banyak sekumpulan anak muda di daerah bahkan di Kabupaten lain yang juga ingin dibentuk Platform SANDRA. Hal ini akan terus kita respon secara bertahap dan berkelanjutan.

“Selanjutnya kita anak bentuk di Kabupaten Jember, Lumajang, Bondowoso dan Situbondo. Perlu diketahui, semuanya ini kita gerakkan lewat swadaya.” Pungkasnya.